Selasa, 09 Juni 2009

Sir Isac Newton


Untuk satuan yang dinamakan menurut tokoh ini, lihat newton dan Skala Newton
Issac Newton saat berusia 46 tahun pada lukisan karya Godfrey Kneller tahun 1689
Sir Isaac Newton, (4 Januari 1643 - 31 Maret 1727; KJ: 25 Desember 1642 – 20 Maret 1727) adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan juga ahli kimia yang berasal dari Inggris. Ia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika modern.
Dengan berbagai hasil karya ilmiah yang dicapainya, Newton menulis sebuah buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, dimana pada buku tersebut dideskripsikan mengenai teori gravitasi secara umum, berdasarkan hukum gerak yang ditemukannya, dimana benda akan tertarik ke bawah karena gaya gravitasi. Bekerja sama dengan Gottfried Leibniz, Newton mengembangkan teori kalkulus. Newton merupakan orang pertama yang menjelaskan tentang teori gerak dan berperan penting dalam merumuskan gerakan melingkar dari hukum Kepler, dimana Newton memperluas hukum tersebut dengan beranggapan bahwa suatu orbit gerakan melingkar tidak harus selalu berbentuk lingkaran sempurna (seperti elipse, hiperbola dan parabola). Newton menemukan spektrum warna ketika melakukan percobaan dengan melewati sinar putih pada sebuah prisma, dia juga percaya bahwa sinar merupakan kumpulan dari partikel-partikel. Newton juga mengembangkan hukum tentang pendinginan yang di dapatkan dari teori binomial, dan menemukan sebuah prinsip momentum dan angular momentum.
Pendapat Kepala Akademi Ilmiah Berlin tentang Newton: "Newton ialah seorang jenius besar yang pernah ada dan paling beruntung, yang tak bisa kita temukan lebih dari suatu sistem dunia untuk didirikan." [See Shapley.]
Masa-masa Awal Isaac Newton
Newton dilahirkan di Woolsthorpe-by-Colsterworth, hamlet di county Lincolnshire lahir secara prematur, dimana saat itu bayi prematur tidak diharapkan kehadirannya di dunia. Ayahnya, Isaac, meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton, dan dua tahun kemudian ibunya, Hannah Ayscough Newton, menikah dengan lelaki lain dan meninggalkan Newton dengan neneknya. Newton merupakan kanak-kanak pintar.
Berdasarkan pernyataan E.T. Bell (1937, Simon and Schuster) dan H. Eves:
“ Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal yang bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran, kisah cintanya dengan menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya Storer menikahi orang lain. Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu mengenang kisah cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton memiliki seorang kekasih dan bahkan pernah menikah. ”

Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The Kings School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton terlihat tidak menyukai pekerjaan barunya. Tapi pada akhirnya setelah meyakinkan keluarga dan ibunya dengan bantuan paman dan gurunya, Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.

KEAKTIFAN BELAJAR

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, mengubah tingkah laku. Jadi tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar (Sardiman, 2002:36).
Sebagai rasionalitasnya hal ini juga mendapat pengakuan dari berbagai ahli pendidikan.
1. Montessori, menegaskan bahwa anak-anak itu memiliki tenaga-tenaga untuk berkembang sendiri. Pendidik akan berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak-anak didiknya. Pernyataan ini bahwa yang lebih banyak melakukan aktivitas di dalam pembentukan diri anak adalah anak itu sendiri, sedang pendidik memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat oleh anak didik.
2. Rousseau, memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan kerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri baik rohani maupun teknis.
3. John Dewey, menyatakan bahwa sekolah harus dijadikan tempat kerja
Slameto (2003: 36) menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran guru perlu menimbulkan aktivitas belajar siswa dalam berpikir dan berbuat. Dalam berfikir siswa tidak hanya akan menerima begitu saja tetapi akan difikirkan terlebih dahulu sehingga siswa akan bertanya, mengajukan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru. Dalam berbuat siswa akan melaksanakan tugas, membuat grafik, diagram.
Piaget dalam Sardiman (2002: 99), menerangkan bahwa seorang anak itu berfikir sepanjang ia berbuat. Tanpa berbuat berarti anak itu tidak berfikir. Oleh karena itu agar anak berfikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri. Berfikir pada taraf verbal baru akan timbul setelah anak itu berfikir pada taraf perbuatan.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang anak dikatakan belajar apabila ia mengaktifkan semua inderanya baik jasmani maupun rohani, yaitu mengaktifkan akal dan fisiknya.

Macam-macam Keaktifan Belajar
Dalam proses pembelajaran, siswa mengaktifkan berbagai macam inderanya untuk dapat menyerap dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Keaktifan belajar siswa ini akan mempengaruhi hasil belajar yang ia peroleh. Semakin tinggi tingkat keaktifan diharapkan semakin besar hasil yang diperoleh. Sebenarnya terdapat berbagai macam aktivitas siswa yang dilakukan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung, tetapi dapat dikelompokkan mengingat banyak aktivitas yang sejenis.
Diedrich dalam Rohani (2004: 9) membuat suatu daftar berisi 177 macam kegiatan siswa yang digolongkan menjadi 8 kelompok sebagai berikut:
a. Kegiatan visual: membaca, memperhatikan penjelasan guru, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, dan pekerjaan orang lain
b. Kegiatan verbal: menyatakan pendapat, merumuskan, bertanya pada guru, memberi saran, mengeluarkan pendapat, diskusi, interaksi
c. Kegiatan mendengarkan: mendengarkan penjelasan guru, percakapan, diskusi, musik, pidato
d. Kegiatan menulis: mencatat penjelasan guru, kelengkapan catatan, dan kejelasan tulisan
e. Kegiatan menggambar: menggambar, membuat grafik, cahrt, diagram peta dan pola
f. Kegiatan motorik: melakukan percobaan, memilih alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun
g. Kegiatan mental: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis factor-faktor, melihat hubingan dan membuat keputusan
h. Kegiatan emosional: minat membedakan, berani, tenang dan lain-lain

Di lain pihak, Sudjana (2001: 61) mengatakan bahwa keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya. Selain itu, keaktifan siswa ditandai pula dengan berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang sejenis, kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi.

Pembelajaran Fisika di SMA
Fisika berasal dari bahasa Yunani yang berarti alam. Ada banyak pengertian dari Fisika yang ditemui saat ini diantaranya, menurut Depdiknas (2003) fisika merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang menjadi tulang punggung teknologi, terutama teknologi modern. Sedangkan menurut pendapat Gerthsen dalam Herbert Druxes (1986 : 3) meyatakan bahwa “Fisika adalah suatu teori yang menarangkan gejala-gejala alam sesederhana-sederhananya dan berusaha menemukan hubungan antara kenyataan-kenyataannya. Persyaratan dasar untuk pemecahan persoalannya ialah mengamati gejala-gejala tersebut”. Pengertian Fisika juga termuat di dalam buku materi khusus bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya yaitu “Fisika adalah ilmu yang membahas struktur, bentuk, wujud, prinsip, konsep, hukum-hukum, dan sifat dari suatu zat serta hubungannya dengan energi” (Unsri, 1993 : 115). Oleh karena itu, melalui mata pelajaran fisika diharapkan para siswa memperoleh pengalaman dalam membentuk kemampuan untuk bernalar deduktif kuantitatif matematis berdasar pada analitis kualitatif dengan menggunakan berbagai konsep dan prinsip fisika.
Adapun fungsi dan tujuan dari mata pelajaran fisika di SMA menurut Depdiknas (2003) adalah sebagai berikut :
1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerja sama dengan orang lain.
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, menyusun laporan serta mengkombinasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.
4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berfikir analitis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dalam menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
5. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Fisika adalah suatu ilmu yang mengamati serta mempelajari gejala-gejala alam baik dalam bentuk struktur, bentuk, wujud, prinsip, konsep, hukum-hukum maupun sifat dari suatu zat atau peristiwa alam serta hubungannya dengan energi

Sabtu, 06 Juni 2009

FKIP Fisika Unsri

selain merupakan pemberian tugas dari dosen,
ternyata memiliki blog sangat bermanfaat lho kawan-kawan.
kita bisa curhat sepuasnya, menuangkan uneg-uneg, kekesalan, kebahagian, ide, dan apa aja sepuasnya
satrio berharap kawan-kawan aktif ngunjungin blog satrio
kirim komen-komen terbaik kawan-kawan